Sebuah website atau program yang sudah cukup besar biasanya memerlukan back-end untuk melengkapi fitur-fitur yang disediakan. Karena sebuah fitur untuk website yang besar pasti akan memerlukan logika dan database untuk prosesnya. Maka dari itu, yuk kenali apa itu back-end.
Di artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang apa itu front-end yang secara singkat merupakan bagian developer yang mengerjakan terkait antar muka dari website atau program yang dibuat.
Namun jika website hanya dibuat oleh front-end saja maka haslnya berupa tampilan antarmuka saja. Dan untuk membuat website yang kompleks yang memiliki fitur mumpuni pasti akan membutuhkan back-end yang nantinya akan menjalankan logika dan penyimpanan data. Dengan begitu website bisa memiliki lebih banyak fitur dan bisa digunakan untuk keperluan yang lebih banyak.
Dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang apa itu back-end dan skill atau kemampuan apa saja yang mesti dimiliki oleg back-end programmer. Mungkin bisa jadi pertimbangan kamu bagi yang ingin menjadi orang yang bekerja di bidang ini.
Apa Itu Back-End
Secara sederhana back-end merupakan bagian belakang dari website. Bagian belakang ini terkait pada pengelolaan server website, yaitu mengurusi terkait jalannya data website di server. Oleh karena itu seorang back-end perlu mempunyai kemampuan untuk mengelola server, membuat program server-side dan penyimpanan data.
Selain itu back-end developer juga akan bertanggung jawab pada keamanan server website nya. Karena kebanyakan fitur untuk mengamankan website bisa diatur dan dikelola di bagian servernya jadi secara tidak langsung mengatur kemanan website juga.
Tugas Back-End
Untuk lebih jelasnya akan kami uraikan penjelasan untuk tugas dari website developer di bagian back-end. Karena akan ada perbedaanya dengan Frond-End developer.
Merancang Alur Kerja Website
Website yang kompleks pasti memiliki alur pemakaian yang jelas, misalkan saja website untuk pendaftaran. Maka akan dibuat alur dari pengguna membuka form website, mengisi form, sampai data yang dimasukkan berhasil dan bisa ditempilkan.
Bagian ini perlu dirancang oleh back-end developer, karena dia yang akan mengatur data yang dimasukkan tersebut bisa disimpan dengan benar. Sedangkan front-end developer akan bertugas memberikan tampilan yang bagus agar mudah digunakan oleh pengguna.
Selain itu tidak sebatas pada penyimpanan data saja, ada juga data yang mesti dikalkulasi terlebih dahulu sebelum disimpan. Contohnya adalah total biaya untuk pendaftaran atau total belanja yang dilakukan pengguna saat melakukan pemesanan di toko online.
Merancang Struktur Data Website
Di poin ini seorang back-end developer memiliki tugas untuk mengatur penyimpanan data website atau bisa disebut databasenya. Hal ini perlu diatur karena database perlu disesuaikan dengan kebutuhan dari penggunaannya.
Selain itu website dengan struktur data yang bagus akan mengoptimalkan jalannya pemrosesan website karena datanya mudah digunakan dan tidak ada yang duplikat, dan bisa jadi website akan memiliki performa yang bagus dan meminialisir penyebab server down.
Merancang Integrasi Server
Selain menggunakan kodingan sendiri, sebuah website juga bisa menggunakan aplikasi lain untuk menunjang kinerja dari websie. Biasa disebut API (Application Programming Interface) yang merupakan aplikasi yang bisa kita tambahkan pada website kita sehingga tidak perlu untuk membuat ulang dari awal.
Contoh dari API adalah perhitungan biaya kirim sebuah paket seperti raja ongkir. API ini akan menghitung biaya yang diperlukan untuk mengirimkan paket dari satu wilayah ke wilayah yang lain. Jika kita buat dari awal pasti akan susah karena memerlukan banyak variabel, maka dengan menggunakan API anda akan dimudahkan dalam perhitungannya.
Meningkatkan Keamanan Website
Sebelumnya sudah dibahas tentang kebanyakan fitur keamanan website bisa diatur dari sisi server, maka tugas ini akan diberikan kepada back-end developer.
Dengan meningkatkan keamanan website akan mengurangi adanya serangan dari hacker. Biasanya hacker akan berusaha menyerang dengan cara SQL injection, deface, hingga phishing. Oleh karena itu back-end developer mesti mencari cara untuk menghalau serang tadi.
Contoh lain adalah dengan mengganti nameserver dan menggunakan ssl untuk mengamankan jalannya data dari website. Dan pengaturan ini hanya bisa dilakukan dengan mengakses server dari website nya.
Skill Back-End
Berikut daftar skill atau kemapuan yang mesti dimiliki oleh back-end developer.
Teknologi Server
Tentu yang paling penting adalah mengetahui teknologi-teknologi yang bisa dipakai di server. Karena website akan diproses dari server-side. Sehingga sangat penting untuk mengetahui teknologi apa saja yang bisa dipakai untuk server.
Pemrograman Server / Back-End
Untuk menambahkan logic pada website pasti membutuhkan pengetahuan bahasa pemrograman. Untuk server anda bisa memakai bahasa php, bahasa ini paling umum digunakan untuk membuat website dan menjalankan server-side.
Namun untuk lebih expert lagi anda bisa menggunakan bahasa lain, contohnya seperti python, java, goolang dan masih banyak lagi pilihannya yang bisa anda pakai. Tapi perlu diingat bahwa pasti ada kelebihan dan kekurangan dari masing-masing bahasa pemrograman.
Database
Pengetahuan akan database juga diperlukan, pasalnya untuk mendapatkan kinerja yang maksimal tentu dibutuhkan proses yang cepat. Dan salah satu faktornya adalah dengan mengoptimalisasi perancangan database. Sehingga tidak ada data yang duplikat atau data yang saling tindih.
Sekian ulasan dari kami mengenai apa itu back-end. Semoga bermanfaat dan menginspirasi anda untuk menjadi bagian dari back-end developer. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.